Wednesday 13 May 2009

Dalam masa waisak yang berada di tebing tinggi merupakan undangan oleh umat yang berada di tebing tinggi itu,jadi selama undangan tentunya bhikkhu yang diundang berada di vihara Avolokitesvara di tebing tinggi itu dan nginap di vihara selama 2 dua hari dan dalam acara waisak yang diadakan oleh umat di Avolokitesvara,dalam acara yang dilaksanakan berupa pengambilan sila oleh cerama dan prosesi lilin dan mengelilingi sala Vihara,banyak kegiatan yang berupa acara waisak itu yang dilaksanakan berupa kegiatan-kegiatan sprituality dari Ajaran shang Buddha,setelah dipagi hari kegiatan berupa Pindapatta untuk sarapan pagi dari bhikkhu Therawada dan mengelilingi sepanjang jalan tebing tinggi dan kembali lagi ke vihara,pada jam 7.00 pagi wib kami para bhikkhu pun mulai sarapan pagi dan makanan yang hasil pindapatta itu di serakan kembali kepada bhikkhu oleh umat yang ada di vihara itu,sampai dengan pemberkatan dan pelimpahan jasa oleh para bhikkhu sangha untuk mulai makan dan sarapan pagi,kemudian selesai makan pagi para bhikkhu pun mulai istirahat sejenak dan melajutkan acara waisak yang diadakan oleh vihara kelengteng Mahadana. kegiatan tersebut dipimpin oleh romo edijaya,romo sutrisno dan bersama umat muda-mudi dalam rangka memperingati hari waisak itu sampai selesai dan para bhikkhu pun kembali ke vihara Avolokitesvara,kemudian hari kedua disaat pagi hari dana makanan didana oleh yayasan vihara Avolokitesvara dan dana makanan siang hari sejenak itu para bhikkhu pun istirahat,pada pukul 3 sore hari ketua yayasan pun mengajak para bhikkhu untuk berkunjung ke vihara,cetiya dan kelengteng dan kami pun berjalan dengan berkenderaan mobil romo ketua yayasan itu,jadi dari setiap kunjungan berupa dari vihara satu dan ke cetiya sampai dengan ke kelengteng yang ada di tebing tinggi itu.

Banyak hal yang bisa di lihat berupa setiap kunjungan itu berupa dari jalan yang kecil dan sampai kejalan yang besar dan isi vihara berupa patung-patung Buddha dan Dewa-dewi yang tersusun banyak sekali dengan dewa tradisional dari Tiongkok,begitu juga dengan kelengteng yang ada pada waktu itu berbentuk tradisional dari Tiongkok itu sampai dengan kembali lagi ketempat vihara Avolokitesvara dan untuk istirahat dan mandi sore hari,setelah waktu pukul 6.30 kami dijemput oleh umat dari cetiya Ekayana dan disaat itu hujan sangat lebat dan dapat dilihat banyaknya petir disaat itu lagi menyambar sana kemari,tujuan yang kami lakukan berupa memperingati hari waisak itu tetap kami jalankan tentunya undangan dari umat dengan berkenderaan mobil pun sampai ketempat dan acara pun langsung dilaksanakan dengan pemohonan sila oleh muda-mudi dan umat pun dengan tertip ikut melaksanakan acara waisak itu sampai selesai,kemudian hujan pun henti disaat acara waisak itu mulai.kami bersukur disaat itu dengan sebelum diberkati oleh bhikkhu shanga dengan air suci sudah diberkati dulu oleh yang Maha kuasa di langit,jadi acara itu pun selesai dengan baik dan kami para bhikkhu pun pulang kembali kevihara AVoloketisvara dan bermalam lagi satu malam,sampai besok dengan pukul 6.00 pagi wib kami pun kembali ke Medan.