Monday 4 May 2009

Pada usia 28 tahun Pangeran minta izin dari Ayah-Nya




Pada usia 28 tahun,Pangeran minta izin dari ayah-Nya untuk melihat ke laur ia i stana.Dalam beberapa kali perjalanan bersama channa,kusir-Nya,Ia menyaksikan empat pristiwa:orang tua,orang sakit,orang mati,dan petapa.

Ia merenung:"Apa gunanya usia muda bila akhirnya dihancurkan oleh umur tua? Apa gunanya kesehatan bila hanya akan berakhir dengan kesakitan? Apa gunanya kebijaksanaan bila hidup tidak berlangsung selamanya?Bagimana manusia dapat terbebas dari semua penderitaan ini?

Suatu malam,pada usia 29 tahun pangeran Siddhartha memutuskan untuk meninggalkan kehidupan mewah,ayah,isteri,dam putera-Nya.Rahula.

Ia bertekat meninggalkan kehidupan duniawi untuk mencari kebahagiaan sejati bagi semua makhluk.Ia berjanji setelah menemukan obat untuk mengatasi usia tua,penyakit,dan kematian,Ia akan kembali mengunjungi keluarga-Nya.

Menunggang kuda-Nya,kanthaka disertai oleh channa.Pangeran Siddhartha meninggalkan istana untuk memulai kehidupan sebagai petapa.

Mara,si Dewa jahat, menawarkan kepada pangeran untuk menjadi raja dunia jika ia mau membatalkan rencana-Nya,namun dengan tekat bulat pangeran menolak tawaran Mara.